Nah, ini tentu telah sesuai dengan arti profesional dari KBBI yang kurang lebih begini: orang yang mampu menghasilkan uang dari kemampuannya.
Jadi, bila kamu ingin menjadi seorang penulis yang profesional atau penulis yang tulisannya enak untuk dibaca serta sesuai dengan kaidah penulisan. Mari simak tipsnya berikut ini!
Apa tujuanmu menulis?
Sebelum masuk ke ranah tipsnya, aku ingin tahu, apa tujuanmu menulis? Hobi atau ingin menjadi penulis yang profesional. Sebab, kedua tujuan tersebut bisa memiliki daya juang yang berbeda.
Sejujurnya, aku dulu sangat menyukai atau mengagumi orang yang punya hobi menulis. Sebab, aku pikir mereka dengan setulus hati menulis dan tentunya punya bakat alami di bidang ini.
Hanya saja, beberapa tahun terakhir, kata hobi menjadi sebuah alibi para penulis yang sudah memosting tulisannya ke sosial media (terutama tempat yang memang khusus untuk penulis) untuk enggan menerima saran.
Entah itu saran mengenai penulisan atau saran alur dalam ceritanya (sering terjadi di grup penulisan fiksi). Jadi, mereka beralasan jika menulis hanyalah hobi yang tak perlulah diseriusi sehingga enggan membenahi penulisannya.
Padahal jika itu hobi, ya, disimpan saja di draft, tak perlulah diunggah ke sosial media. Apalagi itu grup kepenulisan bukan grup shitpost.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menggunakan Layanan Jasa SEO di Undercover?
Sebenarnya aku tak berpikir jika semua orang harus menulis sesuai dengan PUEBI. Namun, paling tidak, ya, bisa dibaca dengan mudah.
Oleh karena itu, meski menulis adalah sebuah hobi, jika kamu ingin mendapatkan uang dari skill ini, ya asahlah. Seperti parang, yang jika semakin diasah akan tajam, jadi bisa memotong apa saja.
Kemampuan menulis pun begitu, semakin diasah, kamu akan punya keterampilan yang tajam. Sehingga bisa menguasai beberapa bidang kepenulisan. Lantas mendapatkan uang dari sana dengan lancar.
Cara melatih skill menulis dari nol hingga profesional
Setiap orang pasti memiliki kebiasaan dalam melakukan sesuatu atau memperjuangkan sesuatu. Aku yakin, kamu saat ini juga punya kebiasaan atau cara berjuang sendiri agar bisa menjadi penulis profesional.
Cara melatih skill menulis di bawah ini bukan untuk membangun kebiasaan menulis, kok. Hanya sebuah tips mencari ilmu kepenulisan secara otodidak menurut pengalamanku sendiri.
Silakan dibaca dan dipilah mana yang sesuai dengan gaya belajarmu, guys!
1. Belajar menuangkan apa saja yang ada di pikiranmu
Bila kamu masih dalam tahap awal atau awam dalam dunia menulis. Belum tahu banyak kosa kata, saranku, tuangkan saja apa yang ada di dalam pikiranmu ke dalam kertas, lembar kerja, atau note HP.
Tak perlu risau jika ada kesalahan kata, penulisan, dan yang lainnya. Pada tahap ini hal yang paling penting adalah kamu bisa mengeluarkan isi pikiranmu ke dalam tulisan. Membuat apa yang ada di imajinasi menjadi sebuah kalimat.
Bahkan dulu, dalam tahap awal menulis, aku mencampur adukkan antara bahasa Indonesia dan Jawa. Sebab, kosa kata bahasa Indonesia yang kuketahui hanya sedikit.
Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya aku bisa menguasai cukup banyak kosa kata. Sehingga bisa menulis dengan lancar tanpa bingung tanya ke sana ke mari tentang bahasa Indonesia dari suatu kata.
2. Banyak membaca buku dan artikel
Menjadi seorang penulis tanpa membaca itu layaknya sayur tanpa garam. Selain itu, dengan banyak membaca baik itu artikel atau buku, akan memperbanyak kosa kata yang kamu miliki.
Baca apa saja yang membuatmu tertarik, guys. Bahkan kalau kamu malas membaca, bisa dimulai dengan membaca komik. Kemudian membaca artikel dari pembasahan komik tersebut.
Bisa juga dengan mencari referensi dari latar atau konsep cerita komik yang kamu sukai. Dengan begitu kamu bisa memiliki semangat membaca dan mendapatkan banyak kosa kata.
3. Menerapkan PUEBI dan menggunakan kata-kata yang terdapat di KBBI
Setelah lancar mengeluarkan imajinasi ke dalam sebuah tulisan. Selanjutnya kamu perlu belajar menulis sesuai dengan kaidah PUEBI dan KBBI.
Caranya cukup mudah, kamu tinggal mengaplikasikan anjuran atau larangan penulisan bahasa Indonesia yang ada di PUEBI ke dalam tulisanmu. Agar lebih mudah, sebaiknya kamu mendownload aplikasi KBBI di Playstore.
Pun mendownload pdf PUEBI yang disediakan secara gratis oleh Kemendikbud. Jadi, jika lupa, kamu tinggal membuka saja panduan PUEBI. Begitu pula bila lupa apakah kata tersebut ada di dalam bahasa Indonesia tinggal membuka aplikasi KBBI.
4. Masuk ke dalam grup kepenulisan
Di era sosial media, mencari grup kepenulisan bisa sangat mudah. Kamu bisa masuk ke Facebook dan mencari grup kepenulisan di sana. Bisa juga bergabung dengan grup kepenulisan di Discord atau Telegram.
Dengan masuk forum kepenulisan, kamu akan mendapatkan pengalaman kepenulisan. Selain itu, terkadang di grup-grup tersebut juga ada pembahasan mengenai kepenulisan yang sangat membantu dalam proses menulis.
Bahkan menurutku, ilmu yang aku dapat sekarang, lebih banyak dari grup-grup kepenulisan di Facebook.
5. Mencari teman atau mentor menulis
Apabila kamu adalah tipe orang yang mudah bergaul. Mencari teman atau mentor menulis bisa menjadi sebuah jalan pintas terbaik. Sebab, temanmu bisa menuntun dan memberi tahu bagaimana cara menulis yang benar.
Hanya saja, kamu juga perlu selektif dalam memilih teman menulis. Pasalnya ada beberapa orang yang mungkin hanya akan memanfaatkan idemu. Meskipun demikian, jika kamu punya mentor yang tepat, maka akan mendapatkan insight penulisan yang bagus.
Baca Juga: Cara Mengatur Tampilan Hacker's Keyboard seperti Keyboard Komputer
6. Memosting tulisan dan menerima kritik dan saran
Bila kamu sudah percaya diri, kini saatnya untuk memosting tulisan kalian ke sosial media. Tampilkan tulisan kalian ke grup-grup yang menerima postingan hasil karya.
Sebab, ada beberapa grup yang hanya digunakan untuk berkeluh-kesah dan mencari ilmu. Minta anggota grup untuk memberikan kritik dan saran. Sampaikan apa yang membuatmu ragu dengan tulisanmu.
Bisa juga dengan bergabung menulis di media yang ada editornya. Khususnya ini untuk kamu yang ingin menjadi profesional. Sebab, bila ada kesalahan penulisan terkadang diberi masukan. Walaupun lebih banyak diabaikan, sih, oleh editornya.
Namun, baik diberi tahu atau tidak, jika tak terbit, tentu membuatmu berpikir jika masih ada yang salah di tulisanmu. Misalnya saja alurnya kurang runut, EBI masih berantakan, atau sebagainya.
7. Terus mengeksplorasi kemampuan menulis
Meskipun kamu sudah merasa bisa menulis, tapi jangan langsung pongah, ya. Teruslah asah kemampuan diri. Apalagi bila ingin menghasilkan uang dari menulis.
Misalnya jika awalnya hanya bisa menulis fiksi, tapi di fiksi belum mendapatkan uang, bisa belajar menulis non-fiksi. Nah, dengan begitu kamu bisa memiliki kemampuan menulis yang cukup banyak.
Pun bisa mengeksplorasi kemampuan lainnya yang bisa selaras dengan kepenulisan. Salah satunya desain grafis. Sekarang ini karya tulis, terutama yang ada di online, juga membutuhkan gambar sebagai pemanis.
Tak jarang bila blogger, bahkan aku juga, membuat infografis untuk mempercantik artikel di blognya. Bahkan ada pula seorang penulis yang juga seorang artist (pelukis). Sebab, sebenarnya dunia kreatif itu berkaitan atau saling tarik-menarik.
Ya, kurang lebih begitulah tips mengasah skill menulis dari nol hingga profesional yang bisa aku bagikan. Semoga bisa membantu. Namun, yang pasti harus kamu ingat, jangan menyerah dan konsisten menulis. Tanpa itu, skill-mu tak akan bisa berkembang.